- Pusan Buku Pendidikan Terlengkap di Indonesia
Rancang Bangun Alat Destilasi Daun Ekaliptus
Rp 120.000Rancang Bangun Alat Destilasi Daun Ekaliptus
Buku “Rancang Bangun Alat Destilasi Daun Ekaliptus” ditulis, bertolak dari rumusan masalah (1) Perlu dilakukan desain alat destilasi daun ekaliptus, (2) Perlu dilakukan perhitungan biaya pokok, yang merupakan biaya untuk memproduksi minyak atsiri tiap unit output (Rp/gram) dengan menggunakan alat destilasi hasil desain. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rancang bangun alat destilasi daun ekaliptus menjadi minyak atsiri. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dan 3 pengulangan, perlakuan yang dimaksud yaitu lama waktu perebusan yaitu 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Hasil dari uji alat dengan 3 perlakuan tersebut didapatkan hasil : (1) Telah dilakukan rancang bangun alat destilasi daun ekaliptus dengan tipe uap dan air dengan kapasitas 8 kg dalam sekali penyulingan. Pada pengujian dengan bahan baku daun ekaliptus kering sebanyak 6,5 kg, diperoleh kapasitas kerja (dalam gram minyak atsiri / jam) pada perlakuan satu jam penyulingan, dua jam penyulingan, dan tiga jam penyulingan, berturut – turut 6,55 g/jam, 2 5,19 g/jam, dan 3 3,469 g/jam, sehingga alat ini dapat digunakan untuk mempermudah proses pengambilan minyak atsiri dalam daun ekaliptus, (2) Alat destilasi daun ekalitus ini memiliki rendemen minyak atsiri pada proses penyulingan, didapatkan sebesar 0,1002 % untuk penyulingan dselama satu jam, 0,1598 % untuk penyulingan selama dua jam, dan 0,1601 % untuk penyulingan selama tiga jam, (3) Alat destilasi daun ekalitus ini dapat menyuling seluruh kadar minyak atsiri di dalam daun setelah penyulingan dilakukan lebih dari dua jam, sehingga minyak atsiri yang dihasilkan pada penyulingan dengan waktu 2 jam dan 3 jam hampir sama, dan (4) Biaya tetap dari alat destilasi daun ekalitus Rp 426.000/tahun, biaya tidak tetap dipengaruhi oleh penggunaan bahan bakar, untuk satu jam penyulingan dengan biaya Rp 7.609,95/jam, dua jam penyulingan dengan biaya Rp 11.693,22/jam, dan tiga jam penyulingan dengan biaya Rp 14.026,52/jam. Biaya pokok untuk kegiatan penyulingan ini sebesar Rp 1.195,08/g (untuk satu jam penyulingan), Rp 2.287,32/g (untuk dua jam penyulingan), dan Rp 4.096,68/g (untuk tiga jam penyulingan).
Rancang Bangun Alat Destilasi Daun Ekaliptus
Berat | 300 gram |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 43 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
PENINGKATAN MANFAAT PUPUK ORGANIK CAIR URINE SAPI: Teknologi Tepat Guna Dalam Upaya Meningkatkan Produk Pertanian
Buku ini merupakan panduan teknologi tepat guna khususnya dalam memanfaatkan urine sapi dari limbah peternakan sapi menjadi pupuk organik cair yang selanjutnya dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman. Teknologi ini diperlukan sebagai suatu tindakan alternatif penanganan limbah untuk meminimalisasikan dampak negatif peningkatan usaha peternakan, sehingga salah satu cara untuk mereduksi beban pencemaran…
Rp 64.000Manajemen Pengendalian Vektor
Pengendalian vektor merupakan kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor serendah mungkin, sehingga keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan penyakit di suatu wilayah. Cara pengendalian vektor antara lain usaha pencegahan (prevention), usaha penekanan (suppression), dan usaha pembasmian (eradication). Upaya pengendalian vektor perlu ditingkatkan karena penyakit yang ditularkan melalui vektor merupakan penyakit endemis…
Rp 125.000Minyak Atsiri Temu Putih, Temu Ireng dan Temu Mangga: Identifikasi Komponen Kimia, Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri serta Uji Hedonik Sebagai Aromaterapi Pengharum Ruangan
Beberapa jenis empon-empon lokal yang umum dikenal di Indonesia, antara lain temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe), temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) dan temu mangga (Curcuma mangga Val.). Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka eksplorasi pemanfaatan minyak atsiri temu putih, temu ireng dan temu mangga sebagai antioksidan, antibakteri dan aromaterapi pengharum ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri temu putih, temu ireng dan temu mangga berturut-turut…
Rp 208.000POTENSI KOMODITI UNGGULAN DAN PROFIL PETERNAKAN DI TANAH PAPUA
Sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian yang dapat berperan sebagai usaha yang dapat mensejahterakan masyarakat. Sektor ini mampu menyediakan pangan berupa protein hewani secara berkelanjutan dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah cukup besar. Selain itu sub sektor peternakan juga mempunyai kontribusi yang cukup signifikan dalam memperoleh devisa negara. Dengan demikian, secara langsung maupun…
Rp 114.900Nilai Tambah dan Tekno-Ekonomi Drip Coffee Honey
Pengolahan drip coffee honey dapat menciptakan suatu nilai tambah melalui proses pemrosesan yang meliputi pemilihan biji kopi berkualitas, teknik pemanggangan (roasting) yang tepat, dan pengemasan yang mempertahankan kesegaran rasa. Selain itu, inovasi teknologi dalam proses pengolahan membantu meningkatkan nilai tambah pada produk kopi dengan meningkatkan efisiensi, kualitas, dan diferensiasi. Teknologi sangat penting dalam meningkatkan nilai dan pengembangan…
Rp 178.000FISIOLOGI MEDIA TANAM BERBASIS LIMBAH ORGANIK
Meningkatnya penggunaan alih fungsi lahan dari sektor pertanian ke non pertanian menyebabkan lahan pertanian di Indonesia semakin sempit. Untuk mencukupi kebutuhan pangan manusia dengan kondisi lahan yang sempit sangat susah diciptakan. Selain masalah lahan yang sempit ketersediaan air juga menjadi kendala, air merupakan sumberdaya utama dalam produksi tanaman pertanian. Pemanfaatan limbah organik menjadi media tanam…
Rp 112.900
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.